Bagi seorang isteri, usaha untuk ibu rumah tangga tidak lah begitu sulit , peluang usaha muncul dari kehidupan berumah tangga sehari-hari. Disertai kerja keras dan pantang menyerah, siapa sangka hobi membuat kue kering mampu menghasilkan omset penjualan Rp800 juta per tahun dan mempekerjakan sekitar 115 tenaga kerja dengan label produk yang telah di daftarkan. Untuk mengawali usaha dengan tidak sengaja pada 1996, kebetulan Diah memiliki hobi membuat kue kering seperti pada umumnya ibu-ibu rumah tangga yaitu; cheese stick, kastengel dan nastar. Melihat kepiawaian sang istri, Dedi yang kala itu belum memiliki pekerjaan tetap mencoba menawarkan kue buatan istrinya ke keluarga, tetangga serta koleganya.
Menyadari hal itu keduanya semakin serius menekuni usaha kue kering dengan membuka pabrik di kawasan Bandung dan memberikan label produk. Di tengah upaya pengembangan usaha, tekad keras Dedi-Diah terkendala oleh faktor modal. Namun hal ini tidak membuat mereka patah semangat, pada 1997 keduanya mengajukan kredit ke BPR . "Waktu itu nilainya sekitar Rp100 juta," ujar Dedi.
Di samping itu, mereka juga mengajukan proposal pembinaan usaha kecil dan menengah melalui salah satu BUMN yang berada di Bandung. Menurut Dedi, saat itu dirinya berharap BUMN itu membantu pengadaan modal sebesar Rp20 juta. "Bantuan modal ini dimanfaatkan betul untuk mengembangkan usaha. Termasuk untuk membeli alat-alat produksi." Bantuan modal membuat usaha semakin berkembang. Berbagai produk kue kering yang semula hanya dibuat oleh tangan Diah, kemudian diproduksi secara massal. Terlebih lagi permintaan kue kering semakin hari semakin bertambah.
Dedi memaparkan untuk memenuhi permintaan pasar, direkrutlah warga sekitar rumah sebagai pekerja. Saat ini, dia mengaku mampu mempekerjakan bagi 30 orang yang membutuhkan. "Jumlah pekerjanya bisa bertambah apabila permintaan meningkat. Permintaan biasanya meningkat menjelang Lebaran dan Natal, biasanya kami bisa mempekerjakan sampai 120 orang," jelasnya.
Konsumen yang datang tak hanya terbatas yang berasal dari Bandung dan Jakarta. Cita rasa kue kering Diah menyebar di berbagai daerah, bahkan sampai ke luar Jawa. "Banyak permintaan dari Kalimantan, Sumatra, Batam dan Irian. Mereka ingin pesanannya dikirim langsung ke sana." Sayangnya, saat ini permintaan dari luar Jawa ini belum bisa terpenuhi. Alasannya sederhana, Dedi mengaku kue kering buatan mereka sangat renyah. Tanpa disadari pasangan suami ini terkejut melihat hasil rekapan atau laporan omset penjualan hingga ratusan juta per tahunya.
Begitulah tanpa disengaja Usaha untuk ibu rumah tangga dapat merubah ekonomi sekeluarga yang lumayan dasyat menurutnya.
Usaha untuk ibu rumah tangga yang ternyata bisa menghasilkan omset ratusan juta
Menyadari hal itu keduanya semakin serius menekuni usaha kue kering dengan membuka pabrik di kawasan Bandung dan memberikan label produk. Di tengah upaya pengembangan usaha, tekad keras Dedi-Diah terkendala oleh faktor modal. Namun hal ini tidak membuat mereka patah semangat, pada 1997 keduanya mengajukan kredit ke BPR . "Waktu itu nilainya sekitar Rp100 juta," ujar Dedi.
Di samping itu, mereka juga mengajukan proposal pembinaan usaha kecil dan menengah melalui salah satu BUMN yang berada di Bandung. Menurut Dedi, saat itu dirinya berharap BUMN itu membantu pengadaan modal sebesar Rp20 juta. "Bantuan modal ini dimanfaatkan betul untuk mengembangkan usaha. Termasuk untuk membeli alat-alat produksi." Bantuan modal membuat usaha semakin berkembang. Berbagai produk kue kering yang semula hanya dibuat oleh tangan Diah, kemudian diproduksi secara massal. Terlebih lagi permintaan kue kering semakin hari semakin bertambah.
Dedi memaparkan untuk memenuhi permintaan pasar, direkrutlah warga sekitar rumah sebagai pekerja. Saat ini, dia mengaku mampu mempekerjakan bagi 30 orang yang membutuhkan. "Jumlah pekerjanya bisa bertambah apabila permintaan meningkat. Permintaan biasanya meningkat menjelang Lebaran dan Natal, biasanya kami bisa mempekerjakan sampai 120 orang," jelasnya.
Konsumen yang datang tak hanya terbatas yang berasal dari Bandung dan Jakarta. Cita rasa kue kering Diah menyebar di berbagai daerah, bahkan sampai ke luar Jawa. "Banyak permintaan dari Kalimantan, Sumatra, Batam dan Irian. Mereka ingin pesanannya dikirim langsung ke sana." Sayangnya, saat ini permintaan dari luar Jawa ini belum bisa terpenuhi. Alasannya sederhana, Dedi mengaku kue kering buatan mereka sangat renyah. Tanpa disadari pasangan suami ini terkejut melihat hasil rekapan atau laporan omset penjualan hingga ratusan juta per tahunya.
Begitulah tanpa disengaja Usaha untuk ibu rumah tangga dapat merubah ekonomi sekeluarga yang lumayan dasyat menurutnya.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Bisnis Sambilan /
Modal Kecil /
peluang bisnis /
Peluang Usaha /
Peluang Usaha Modal Kecil /
Peluang wirausaha /
wiraswasta
dengan judul Usaha untuk Ibu Rumah Tangga. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://peluangusahakecilrumahansampingan.blogspot.com/2013/06/usaha-untuk-ibu-rumah-tangga.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Friday 14 June 2013
Belum ada komentar untuk "Usaha untuk Ibu Rumah Tangga"
Post a Comment